RASULALLAH NABI MUHAMMAD SAW
I. Kelahiran Sang Nabi
Pada saat yang sangat kritis ini
muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin
terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa,
tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu
menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang
terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya
dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama
Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabi’ul Awwal
(12 Rabi’ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam
walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin
terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi
hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya.
Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui
anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara
dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan
memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena
cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah
rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup
memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan
kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api “abadi†di kerajaan Persia,
hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk
menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan
ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh
burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya
tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar
biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya,
ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya
Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan
keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk
membawa nur Muhammad dan “meletakkannya†ke dalam rahim Aminah, Sang isteri
saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang
isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim
surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya
ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat
terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan
tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk
mengucapkan kata – kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup
mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang
ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak
sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan
beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang
dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik – baik.
Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah
Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata
: “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu
akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik – baik
hingga kelahirannya.
Saat
ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat
lain – 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya,
beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan
di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh
kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus
kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun.
Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya,
Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya
kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan
oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi
ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi “gembalaâ€
domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah
jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang
hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi
menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali
keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, “
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.†Orang
bertanya kepada Nabi,†Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?†Beliau
menjawab,†Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di
daerah Qararit.â€
Sang bintang terlahir bukan dari
kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang
yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu
di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak
kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih
membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk
ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan
Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya,
keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai
“orang jujur†(al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah
yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang
diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan
Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya
mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain.
Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ‘Ad
dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang
perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah,
berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah
mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan
besar yang kita dapatkan.†Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di
kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi
menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan.
Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan
perdagangan. Maisarah menceritakan “Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon
untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan
melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia
berkata, ‘Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang
tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa
yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari
Arabia. Waraqah mengatakan, “Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi
berbangsa Arab.
II.
Pernikahan
Kebanyakan sejarawan
percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah Nafsiah
binti ‘Aliyah sebagai berikut:
“Wahai Muhammad!
Katakan terus terang, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk
memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!†Apakah
anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang Anda kepada
kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ?†Nabi menjawab,â€Apa maksud
Anda?†Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu berkata,†Apakah Khodijah siap untuk
itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh berbeda?†Nafsiah berujar “Saya
mendapat kepercayaan dari dia, dan akan membuat dia setuju. Anda perlu
menetapkan tanggal perkawinan agar walinya (‘Amar bin Asad) dapat mendampingi
Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat
diselenggarakan".
Kemudian Muhammad
membicarakan hal ini kepada pamannya yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung
pun diselenggarakan, sang paman yang mulia ini menyampaikan pidato,
mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan. Tentang keponakannya, ia
berkata demikian, “Keponakan saya Muhammad bin ‘Abdullah lebih utama daripada
siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan adalah
bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah adalah permanen".
Waraqah, paman
Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya, “Tak ada orang Quraisy yang
membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan
Anda.†Upacara pun dilaksanakan. Mahar
ditetapkan empat puluh dinar-ada yang mengatakan dua puluh ekor unta.
Sang bintang
sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap
kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua
putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga
orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah.
Kedua anak laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang
bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke
Ka’bah. Akibatnya, tak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan.
Dinding ka’bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun
Ka’bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang
mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa
takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata
Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa
tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut
bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka’bah,
diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, “Dalam pembangunan kembali
Ka’bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang
yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak
boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.â€
Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui
tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak
halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun
terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui
tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah
dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu
adalah salah.
Mari kita kembali
lagi menuju Mekah, ketika dinding ka’bah telah dibangun dalam batas
ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada
tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku.
Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas
melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini,
maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis,
akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin
Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya
berkata,â€Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk melalui Pintu
Shafa.†(buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini.
Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, “Itu Muhammad,
al-Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!â€
Untuk menyelesaikan
pertikaian itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau
meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian
meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu.
Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya pada
tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil
mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah menjadi peristiwa berdarah.
Tuhan, Sang Maha
Konsep sudah membuat konsep tentang semua ini, tanda-tanda seorang bintang
telah banyak ia tampakkan pada diri Muhammad, dari batinnya yang mulia sampai
pada bentuk lahirnya yang indah. Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab
suci menjadi bukti yang tak terbantahkan, bahwa ia adalah manusia sempurna,
dalam wujud lahiriah (penampakan), maupun batinnya. Tidak setitik cela
apalagi kesalahan selama hidupnya, Sang Maha Konsep benar-benar telah
mengonsepnya menjadi manusia ‘ilahi’. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat
Mekah, sebagai manusia mulia, sebagai manifestasi wujud kejujuran mutlak.
Sebelum pengutusannya menjadi Rosul, Muhammad selalu mengamati tanda
kekuasaan Tuhan, dan mengkajinya secara mendalam, terutama mengamati
keindahan, kekuasaan, dan ciptaan Allah dalam segala wujud. Beliau selalu
melakukan telaah mendalam terhadap
langit, bumi dan isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yang
rusak, dan hancur, beliau mempunyai tugas untuk menghancurkan segala bentuk
pemberhalaan. Apalah kiranya yang membuat masyarakatnya seperti ini, ia
mengembalikan semua ini kepada Tuhan, yang menurutnya tak mungkin sama dengan
manusia.
Gunung Hira,
puncaknya dapat dicapai kurang lebih setengah jam, gua ini adalah saksi atas
peristiwa menyangkut “sahabat karibâ€-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi
bisu tentang wahyu, dan seakan-akan ia ingin berkata,†disinilah dulu anak
Hasyim itu tinggal, yang selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat
menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai manusia,
bukankah aku telah mengatakannya, kalianlah (manusia) yang tak mau
menengarkannya, kalian menutup telinga kalian rapat-rapat, dan
menertawakanku, sedangkan sebagian dari kalian hanya menjadikan aku sebagai
museum sejarah.“kata saksi bisu.
III. Diangkat Menjadi Rasul
Hira, tempat diturunkannya kalimat
Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk
menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang.
Al-Qur’an, susunan kalimatnya yang mengandung makna yang banyak telah membuat
tercengang manusia-manusia manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya,
akan mengikutinya, sedangkan yang tidak mengakuinya harus tunduk atas
kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia,
dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus)
diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan
kalimat-Nya secara berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung
Hira’. Al-Amin telah mempersiapkan dirinya
selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat ini,
Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari Tuhannya. Ialah
kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-qur’an sebagai berikut
“Bacalah dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia]
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinyaâ€.
Ayat
ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi, dan menyatakan dalam
istilah-istilah jelas bahwa fondasi
agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan
penggunaan pena.
Muhammad, pembawa berita bahagia,
ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan sepanjang masa, ia adalah
manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia
memohonkan syafa’at. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang
dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran,
manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang tidak pernah
menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan
tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju
rumah “Khodijahâ€. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di
hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah kejadian ini,
Jibril menyapanya,â€Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku Jibrilâ€.
Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur,
fakta sejarah mengakui bahwa di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang
pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam adalah ‘Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan
makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh
keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan
keesaan-Nya. Lalu beliau berkata,†Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak
pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu
bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda
sekalian dan umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda
sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan
kembali dan akan menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga
Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang
berbuat jahat). “Lalu beliau menambahkan, “Tak ada manusia yang pernah
membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda.
Saya membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya
memerintahkan kepada saya untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara
Anda sekalian yang akan menjadi pendukung saya sehingga ia akan menjadi
saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?â€.
Ketika pidato Nabi mencapai poin
ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. ‘Ali, remaja berusia lima belas
tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan mantap,â€
Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung
Anda.†Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak
ada yang menyambut kecuali ‘Ali yang terus melontarkan jawaban yang sama.
Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya berkata,†Pemuda ini adalah
saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya
dan ikuti dia".
Pemakluman khilafah (imamah) ‘Ali di
hari-hari awal kenabian Muhammad memperlihatkan bahwa dua kedudukan ini
berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan kepada masyarakat,
khalifahnya juga ditunjuk dan diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan
sendirinya menunjukkan bahwa kenabian dan imamah merupakan dua hal yang tak
terpisahkan.
Peristiwa diatas membuktikan heroisme
spiritual dan kebenaran ‘Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua
dan berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan
dukungan dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan
permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang
mengangkat diri sendiri. Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang
hadir, pergaulannya yang lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk
menerima kenyataan, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk
menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi
berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran,
keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak
menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak
yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat
Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang
mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata,†Wahai Abu
Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan
diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika
ia melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan
harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap
menerimanya sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila
ia sakit dan membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk
merawatnya…â€.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi
seraya berkata,“ Para sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti
mengkritik berhala supaya mereka pun tidak mengganggu Anda.†Nabi menjawab,â€
Saya tidak menginginkan apa pun dari mereka. Bertentangan dengan empat
tawaran itu, mereka harus menerima satu kata dari saya, yang dengan itu
mereka dapat memerintah bangsa Arab dan menjadikan bangsa Ajam sebagai
pengikut mereka.†Abu Jahal bangkit sambil berkata, “ Kami siap sepuluh kali
untuk mendengarnya.†Nabi menjawab,†Kalian harus mengakui keesaan Tuhan.â€
Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret
panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa sehingga serentak mereka
berkata,†Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah
saja?â€
Orang Quraisy meninggalkan rumah Abu
Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara
untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, kejadian itu dikatakan,
“Dan mereka heran karena mereka
kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang
kafir berkata,’Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia
menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini
benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.’ Dan pergilah
pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], ‘Pergilah kamu dan tetaplah
[menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir
ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yang diada-adakan.â€
Banyak sekali contoh penganiayaan dan
penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru.
Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Mu’ith melihat Nabi bertawaf, lalu
menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke
luar masjid. Beberapa orang datang membebaskan Nabi karena takut kepada Bani
Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi
menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat
dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan –
pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya
orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku
menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para
sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, “Ke Etiopia
akan lebih mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas
di sana. Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana
sampai Allah menolong Anda.
Pasukan Syirik Quraisy kehabisan akal
untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad,
diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan
mendengarkan Al-Qur’an, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah
mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan menunjukkan sesatnya
perkataan mereka, dalam Al-Qur’an Allah berfirman
“Demikianlah, tiada seorang rosul pun
yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan,’ Ia
adalah seorang tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan
tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui
batas.â€
Kaum
Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi usaha
Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti agama Tuhan Yang Esa.
Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim,
terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk
ke Syi’ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, dengan
membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syi’ib itu
selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan
keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan.
Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula
keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah
hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum
wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi
Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik.
Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim
keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian.
Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang
sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan
yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi
pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan ‘Am Al-Huzn
(Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang
belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya,
ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh
kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi
sumber cintanya dan kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya kepada
ayahandanya,†Ayah, kemana Ibu?†Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air
matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat
kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir
Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke
Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari
lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi
keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi
terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi,
‘Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena
sakit,dan lanjut usia.
Kaum Quraisy yang berada di Mekah
akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh Muhammad di malam hari, dan
masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut
balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira
Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril
datang memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur’an
merujuk pada kejadian itu dengan kata-kata,
“Dan [ingatlah] ketika
orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan
daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.
Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang
mengerikan demi keselamatan Islam
menggantikan Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia,
tapi seorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang
Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada
Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi ‘Ali.
Kepadanya Nabi berkata,â€Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh
Anda dengan selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah
bersekongkol membunuh saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. ‘Ali menempati
ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang
mengepung rumah nabi dan mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan
rumah seperti biasanya, dan menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar
itu adalah Nabi.
IV.
Hijrah
Kini tiba fajar. Semangat dan gairah
besar tampak di kalangan musyrik itu. Mereka begitu yakin akan segera
berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang menimbulkan
suara gaduh. Serentak ‘Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan menyingkirkan
selimutnya lalu berkata dengan sangat tenag,â€Apa yang terjadi ?†Mereka
menjawab,â€Kami mencari Muhammad. Di mana dia?†’Ali berkata,†Apakah anda
menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada
Anda? Bagaimanapun, sekarang ia tak ada di rumah.†Muhammad telah pergi jauh
di luar pengetahuan mereka.
Nabi, tiba di Quba tanggal 12 Rabi’ul
Awwal, dan tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan
Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ sampai akhir
pekan. Sebagian orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah,
tetapi beliau menunggu kedatangan ‘Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya
‘Ali dan rombongannya – diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti
‘Asad dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib – karena itu, mereka
memburunya dan berhadap-hadapan dengan dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun
terjadi dan ‘Ali berkata “Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong dan darahnya tumpah, majulah! Tanda marah
nampak di wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah
menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang.†Ketika ‘Ali tiba
di Quba, kakinya berdarah, dikarenakan menempuh perjalanan Makah Madinah
dengan berjalan kaki. Nabi dikabari bahwa, ‘Ali telah tiba tapi tak mampu
menghadap beliau. Segera nabi ke tempat ‘Ali lalu merangkulnya. Ketika
melihat kaki ‘Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk Yastrib – yang kemudian
berganti menjadi nama Madinah -
menyambut kedatangan Nabi.
Mereka mengucapkan berbagai macam syair untuk menyambut manusia mulia ini.
Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad
menyusun kekuatannya di Madinah bersama keluarga dan sahabat setianya yang rela
meninggalkan tanah air dan hartanya untuk Tuhannya, islam yang muda ini
menyusun kekuatan untuk menghadapi kekuatan kaum Quraisy yang setiap saat
siap untuk menghancurkan Islam yang dibangun ini, perang demi perang mulai
dari Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad
yang selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir
Quraisy dengan Iman yang membara. Pada perang Badar ‘al-washi (‘Ali) dan
Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah,
‘Ali mengingatkannya dalam kata-kata ‘Pedang saya yang saya gunakan untuk
membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah),
paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih
ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan ‘Ali tidak
pernah Absen, ‘Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi
mengungkapkan nilai pukulan ‘Ali pada perang Khandaq (parit) – disebut juga
dengan Ahzab – kepada ‘Amar bin ‘Abdiwad itu,†Nilai pengorbanan itu melebihi
segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan
kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib
dan terhina".
V. Benteng
Khaibar
Pada perang Khaibar ketika semangat
kaum muslim mengendur dan merasa tidak
mampu untuk menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang menunggu dengan
gelisah dan ketakutan, karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar tidak ada yang
mampu menghancurkan benteng, bahkan ‘Umar memuji keberanian pemimpin benteng,
Marhab,yang luar biasa yang membuat Nabi dan para komandan Islam kecewa atas
pernyataan ‘Umar ini.
Kebisuan orang-orang sedang menunggu
dengan gelisah dipecahkan oleh kata-kata Nabi,†Dimanakah ‘Ali? “ Dikabarkan
kepada beliau bahwa ‘Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di
suatu pojok. Nabi bersabda,†Panggil dia.†‘Ali diangkut dengan unta dan
diturunkan di depan kemah Nabi.†Pernyataan ini menunjukkan sakit matanya
demikian serius sampai tak mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke
mata ‘Ali seraya mendoakannya. Mata ‘Ali langsung sembuh dan tak pernah sakit
lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan ‘Ali maju, menurut riwayat pintu
benteng Khaibar itu terbuat dari batu, panjangnya 60 inci, dan lebarnya 30
inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu dari ‘Ali melalui
jalur khusus,†Saya mencabut pintu Khaibar dan menggunakannya sebagai perisai.
Seusai pertempuran, saya menggunakannya sebagai jembatan pada parit yang
digali kaum Yahudi.†Seseorang bertanya kepadanya,†Apakah Anda merasakan
beratnya?†‘Ali menjawab,†Saya merasakannya sama berat dengan perisai saya.â€
Masih banyak lagi peristiwa-peristiwa lain selain peperangan untuk melawan
kebejatan kaum kafir Quraisy, banyak juga peristiwa yang menggembirakan,
misalnya peristiwa pernikahan al-Washi dan Fatimah, putri Nabi, perubahan
kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka’bah di Makah. Selain serangan dari luar Kota
Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan
rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha
Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba
memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia
terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
VI. Fath Makkah
Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian
Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera
mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan besar yang belum
pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan telah lengkap dan
siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan
bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi
memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi
diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat
betapa besar pasukan musuh tersebut.
Di dekat kuburan Abu Tholib dan
Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum muslimin membuat kubah untuk
Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan cermat arus pasukan Islam yang
masuk ke kota dari empat penjuru.
Makkah... Membisu di depan Nabi dan
pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi menyerukan teriakan
Fir’aun-fir’aun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang
menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya
Gua itu menatap kepada orang yang dulu
berada dalam perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap
dengan gagah dan dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi memasuki Mekah dan bertawaf,
menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi, tidak ada darah yang
tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah menunggu bibir Muhammad
berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu
begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan kepada mereka yang
telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata “... Pergilah, Anda
semua adalah orang-orang yang
dibebaskan!â€
Kini, di Shafa, laki-laki yang telah
membuat sejarah itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat
dengan berbagai peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang
gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak
pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah.
Orang –orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan
Ba’iat.
Setelah penaklukan Mekah masih ada
beberapa peperangan besar berlanjut – semasa hidup Nabi - yaitu Hunain,
Tabuk. Al-Washi tampil dengan gagah perkasa dalam peperangan ini, sesudah
membuat kocar-kacir musuh, al-washi segera menghambur untuk bergabung dengan
Nabi, ia memutari Nabi, dan menghambur membabat musuh untuk melindungi Nabi,
dan pada kali yang lain menemui prajurit musuh yang lari dan menghadang
kejaran musuh. Sesudah itu kembali memutari Nabi. Nabi memanggil
sahabat-sahabatnya yang lari cerai-berai “ Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ?â€
Wahai orang-orang yang ikut bai’at al-Ridwan! Wahai, orang-orang yang
kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di
bawah pohon...! orang-orang Madinah yang gagah berani segera sadar akan diri
mereka! Dan ingat bahwa hingga saat ini mereka adalah tulang punggung Nabi.
Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000 orang prajurit, dua ribu
diantaranya adalah kaum kerabatnya. Mereka segera menghambur ke arah Nabi
menyambut panggilannya dengan, “Labbaik, Labbaik... Kami datang, kami
datang...!â€
Pasukan Islam kembali memenangkan
pertempuran, peran individual Muhammad dalam menyampaikan risalah agungnya
telah selesai, dan kini – tidak bisa – tidak di harus melihat pasukannya,
untuk kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran yang telah
diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa mengevaluasidan
menelitinya kembali.
VII. Haji Wada
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama
Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik pun yang ikut didalamnya,
untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Madinah dan
sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan .. sekaligus
inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi. Rombongan haji meninggalkan
Madinah tanggal 25 Dzulqa’idah , Nabi disertai semua isterinya, menginap satu
malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai
bergerak... seluruh padang terisi gema suara mereka yang mengucapkan,â€Labbaik, Allahumma
labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma,
ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik,
aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, dan
kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku
datang memenuhi panggilan-Mu...†Langit, hingga hari itu, belum pernah
menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih
dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan – dibawah sengatan Matahari yang
amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang –
bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi
kehidupan manusia. Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam
pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang
membacakan hikayat-hikayat Fir’aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan
orang-orang yang bergerak bersamanya
dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki
kelelahan, dan pengikut-pengikutnya
pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah
memang mendengar bahwa “penguasa†itu berada di tengah-tengah pasukan itu,
tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk
Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka’bah dan
Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya,
kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Matahari tepat di tengah siang hari
itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya yang memakar ke atas
kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari 100.000 orang. Laki-laki
dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah
berkata,â€Tahukah kalian, bulan apa ini ?
Mereka serentak menjawab,Bulan
Haram! .....
...â€Ayyuhan Nas, camkan
baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan
bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk
selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah
haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan
bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya
tentang amal-amalmu. Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa
yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang
berhak menerimanya.....
Akar-akar syirik telah dihapuskan dari
Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, tempat
berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan menggunakan pakaian
yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya, miskin, raja,
rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah takwa.
Muhammad telah melaksanakan tugasnya,
dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya berkata
kepada putrinya dengan suara pelan Muhammad tidak lain hanyalah seorang
Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah jika dia
wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke
belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan
Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur
Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam
(assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw., dan juga khalifah
pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir bersamaan
dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572 Masehi di Mekah,
berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama aslinya adalah
Abdullah ibni Abi Quhaafah.
Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).
Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke
Madinah pada 622 Masehi.
Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).
Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke
Madinah pada 622 Masehi.
Menjelang
wafatnya Rasullullah, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat
menggantikannya. Hal ini diindikasikan bahwa Abu Bakar kelak akan
menggantikan posisi Nabi memimpin umat. Setelah wafatnya Rasullullah,
maka melalui musyawarah antara kaum Muhajirin dan Anshar memilih Abu
Bakar sebagai khalifah pertama, memulai era Khulafaur Rasyidin. Meski
ditentang oleh sebagian muslim Syiah karena menurut mereka Nabi pernah
memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin Abi
Thalib menyatakan setia dan mendukung Abu Bakar sebagai khalifah.
Segera setelah menjadi khalifah, urusan Abu Bakar banyak disibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng setelah meninggalnya Nabi. Beliau memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad Saw, dan juga memungut zakat kepada suku-suku yang tidak mau membayarnya setelah meninggalnya Nabi Muhammad Saw. Mereka beranggapan bahwa zakat adalah suatu bentuk upeti terhadap Rasullullah. Setelah usainya pemberontakan dan berbagai masalah internal, beliau melanjutkan misi Nabi Muhammad menyiarkan syiar Islam ke seluruh dunia. Abu Bakar mengutus orang-orang kepercayaannya ke Bizantium dan Sassanid sebagai misi menyebarkan agama Islam. Khalid bin Walid juga sukses menaklukkan Irak dan Suriah dengan mudah.
Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.
Segera setelah menjadi khalifah, urusan Abu Bakar banyak disibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng setelah meninggalnya Nabi. Beliau memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad Saw, dan juga memungut zakat kepada suku-suku yang tidak mau membayarnya setelah meninggalnya Nabi Muhammad Saw. Mereka beranggapan bahwa zakat adalah suatu bentuk upeti terhadap Rasullullah. Setelah usainya pemberontakan dan berbagai masalah internal, beliau melanjutkan misi Nabi Muhammad menyiarkan syiar Islam ke seluruh dunia. Abu Bakar mengutus orang-orang kepercayaannya ke Bizantium dan Sassanid sebagai misi menyebarkan agama Islam. Khalid bin Walid juga sukses menaklukkan Irak dan Suriah dengan mudah.
Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.
JULIUS CAESAR 100 sM-44 SM
Tatkala suasana politik bukan alang-kepalang hangat dan tajamnya, lahirlah di Roma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun 100 SM.
Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang luas. Penaklukan ini membikin mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membikin keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik merajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama.
Politisi, para jendral dan para demagog saling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin mempertahankan sistem pemerintahan republik. Julius Caesar mungkin pemimpin politik penting pertama yang dengan gamblang melihat bahwa pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertahankan, dan memang sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah.
Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan sebagai anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jabatan yang pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini. Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpine Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul (pantai Perancis sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.
Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan Belgia kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda. Meskipun jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara permanen.
Penaklukan Gaul membuat Caesar --yang memang sudah menjadi pemuka politik-- seorang pahlawan tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhir, dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk biasa. Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir, dan kekhawatiran ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan politiknya akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam tanggal 10-11 Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar memimpin pasukannya menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan menuju Roma. Ini merupakan langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu pemula perang saudara antara pasukan Caesar di satu pihak melawan pasukan yang setia kepada Senat di lain pihak. Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat tahun lamanya yang akhirnya dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan yang menentukan terjadi di Munda, Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.
Caesar berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyalah dia yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari mahkota tetapi mentah-mentah ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, ini belum cukup meyakinkan secara mantap lawan-lawan yang berhaluan republik. Tanggal 15 Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan sebuah komplotan.
Di masa-masa akhir hayatnya, Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan memasukinya. Dia merencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh pemerintahan kota-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana pembangunan, serta kodifikasi hukum Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya adalah menyusun sistem konstitusi yang memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan inilah mungkin yang menjadi sebab utama kejatuhannya.
Peta Asia Minor saat Julius Caesar memerintah
Karena selisih satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya dia di sidang Senat di Roma, banyak rencana-rencananya tak sempat diterapkan.
Karena itu sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bisa dinikmati andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan-perbaikan, yang paling punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru. Kalender baru yang diperkenalkannya ini, dengan sedikit penyempurnaan, tetap terpakai sejak itu.
Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma dalam sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus yang sukses, seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan seorang penulis yang bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan ihwal penaklukan Gaul, sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik. Menurut pendapat banyak mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling menarik dari semua kesusasteraan klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh energi, dan ganteng. Tak salah dicatat, Caesar terkenal juga seorang perayu ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran jamannya pun dia termasuk jempolan. (Petualangan cintanya yang paling terkenal tentu saja --romannya yang menggemparkan dengan Cleopatra).
Watak Caesar sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar, dan dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak seperti umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plintut, dan tidak pula munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Gaul. Di lain pihak, dia teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang sudah dipatahkannya.
Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada dirinya. Karena itu, baik gelar raja Jerman "Kaiser" maupun raja Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa lebih masyhur dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya pendiri kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Caesar terhadap sejarah tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu dilebih-lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyongan dengan sendirinya.
Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkannya tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka masa itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari bahasa Latin masa itu.
Penaklukan Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah utara. Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan kekaisaran Romawi.
Apakah Romawi --cepat atau lambat-- mampu menaklukkan Gaul tanpa Julius Caesar? Mereka tidak punya kelebihan teknologi atau kelebihan jumlah daripada suku-suku Gaul. Tetapi di lain pihak, Romawi sudah meluaskan daerahnya di masa sebelum Caesar menaklukkan Gaul, begitu pula sesudahnya. Menilai keefektifan segi militer Romawi saat itu dan keretakan yang ada dalam tubuh suku-suku Gallic, tampaknya memang kecil kemungkinan Gaul bisa bertahan sebagai suatu bangsa merdeka. Namun, tidaklah disangsikan lagi Caesar merupakan seorang jendral yang sesungguhnya sudah menaklukkan pasukan Celtic yang besar dan menaklukkan Gaul. Dan tercantumnya dia di daftar buku ini adalah karena terutama dari apa yang sudah dilakukannya itu.
Tatkala suasana politik bukan alang-kepalang hangat dan tajamnya, lahirlah di Roma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun 100 SM.
Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang luas. Penaklukan ini membikin mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membikin keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik merajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama.
Politisi, para jendral dan para demagog saling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin mempertahankan sistem pemerintahan republik. Julius Caesar mungkin pemimpin politik penting pertama yang dengan gamblang melihat bahwa pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertahankan, dan memang sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah.
Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan sebagai anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jabatan yang pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini. Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpine Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul (pantai Perancis sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.
Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan Belgia kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda. Meskipun jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara permanen.
Penaklukan Gaul membuat Caesar --yang memang sudah menjadi pemuka politik-- seorang pahlawan tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhir, dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk biasa. Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir, dan kekhawatiran ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan politiknya akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam tanggal 10-11 Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar memimpin pasukannya menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan menuju Roma. Ini merupakan langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu pemula perang saudara antara pasukan Caesar di satu pihak melawan pasukan yang setia kepada Senat di lain pihak. Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat tahun lamanya yang akhirnya dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan yang menentukan terjadi di Munda, Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.
Caesar berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyalah dia yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari mahkota tetapi mentah-mentah ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, ini belum cukup meyakinkan secara mantap lawan-lawan yang berhaluan republik. Tanggal 15 Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan sebuah komplotan.
Di masa-masa akhir hayatnya, Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan memasukinya. Dia merencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh pemerintahan kota-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana pembangunan, serta kodifikasi hukum Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya adalah menyusun sistem konstitusi yang memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan inilah mungkin yang menjadi sebab utama kejatuhannya.
Peta Asia Minor saat Julius Caesar memerintah
Karena selisih satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya dia di sidang Senat di Roma, banyak rencana-rencananya tak sempat diterapkan.
Karena itu sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bisa dinikmati andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan-perbaikan, yang paling punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru. Kalender baru yang diperkenalkannya ini, dengan sedikit penyempurnaan, tetap terpakai sejak itu.
Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma dalam sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus yang sukses, seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan seorang penulis yang bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan ihwal penaklukan Gaul, sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik. Menurut pendapat banyak mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling menarik dari semua kesusasteraan klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh energi, dan ganteng. Tak salah dicatat, Caesar terkenal juga seorang perayu ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran jamannya pun dia termasuk jempolan. (Petualangan cintanya yang paling terkenal tentu saja --romannya yang menggemparkan dengan Cleopatra).
Watak Caesar sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar, dan dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak seperti umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plintut, dan tidak pula munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Gaul. Di lain pihak, dia teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang sudah dipatahkannya.
Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada dirinya. Karena itu, baik gelar raja Jerman "Kaiser" maupun raja Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa lebih masyhur dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya pendiri kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Caesar terhadap sejarah tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu dilebih-lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyongan dengan sendirinya.
Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkannya tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka masa itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari bahasa Latin masa itu.
Penaklukan Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah utara. Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan kekaisaran Romawi.
Apakah Romawi --cepat atau lambat-- mampu menaklukkan Gaul tanpa Julius Caesar? Mereka tidak punya kelebihan teknologi atau kelebihan jumlah daripada suku-suku Gaul. Tetapi di lain pihak, Romawi sudah meluaskan daerahnya di masa sebelum Caesar menaklukkan Gaul, begitu pula sesudahnya. Menilai keefektifan segi militer Romawi saat itu dan keretakan yang ada dalam tubuh suku-suku Gallic, tampaknya memang kecil kemungkinan Gaul bisa bertahan sebagai suatu bangsa merdeka. Namun, tidaklah disangsikan lagi Caesar merupakan seorang jendral yang sesungguhnya sudah menaklukkan pasukan Celtic yang besar dan menaklukkan Gaul. Dan tercantumnya dia di daftar buku ini adalah karena terutama dari apa yang sudah dilakukannya itu.
TUTANKHAMUN
Firaun
paling Terkenal sepanjang sejarah yaitu Firaun Tutankhamun, adalah
Firaun ke-12 dari dinasti Eighteenth Mesir. Dia memerintah dari
1334-1323 SM selama periode itu dikenal sebagai Kerajaan Baru. nama
asli-Nya, Tutankhaten, berarti "Gambar Hidup Aten", sementara
Tutankhamun berarti "Gambaran Hidup Amun". Dia mungkin juga Nibhurrereya
dari surat-surat Amarna. Secara historis, Tutankhamun adalah hanya
signifikansi moderat, terutama sebagai tokoh yang mengelola awal nilai
pemujaan Atenism kembali ke agama kaum Mesir Kuno.
Sebagai Tutankhamun memulai pemerintahannya pada usia 9 tahun dan merupakan raja mesir kuno termuda sepanjang sejarah mesir, tanggung jawab besar bagi pemerintahannya juga harus ditugaskan untuk penggantinya pada akhirnya, Ay. Meskipun demikian, Tutankhamun merupakan firaun yang paling terkenal dari Firaun-firaun yang menguasai mesir sebelumnya, dan hanya satu untuk memiliki julukan dalam budaya populer sebagai ("King Tut").
Penemuan makamnya di tahun 1922 oleh Howard Carter menerima liputan pers di seluruh dunia dan memicu kepentingan publik yang baru di Mesir Kuno.
Tutankhamun menikah dengan Ankhesenpaaten, putri Akhenaten yaitu saudara perempuannya sendiri. Ankhesenpaaten juga mengubah namanya dari akhiran 'ATEN' untuk mengakhiri 'Amun', menjadi Ankhesenamun. Dalam 3 tahun dari pemerintahan Tutankhamun (1331 SM), ketika ia masih seorang bocah sekitar 11 dan mungkin di bawah pengaruh dua penasehat yang lebih tua (terutama wazir Akhenaten's Ay), larangan pada jajaran lama dewa dan kuil-kuil mereka terangkat, hak istimewa tradisional dikembalikan ke imamat mereka, dan ibukota kerajaan dipindahkan kembali ke Thebes.
Firaun muda juga mengadopsi nama Tutankhamun, mengubahnya dari namanya lahir Tutankhaten. Karena usianya yang masih anak anak pada saat keputusan ini dibuat, umumnya berpikir bahwa kebanyakan jika tidak semua tanggung jawab bagi mereka jatuh pada wazirnya Ay dan mungkin penasehat lainnya. Tutankhamun meninggal pada usia 19 oleh cedera kepala. Banyak menduga bahwa dia dibunuh. Dia dimakamkan di Lembah Para Raja. Dua fetus mumi ditemukan dalam peti mati yang telah disegel oleh namanya. Ini diyakini telah anak-anaknya yang lahir prematur.
Penyebab Kematian Firaun Tutankhamun
Selama dua tahun, sejumlah ilmuwan di Mesir menyelidiki mumi dari raja yang berusia 19 tahun itu untuk mengkaji darah dan DNA. Mereka menemukan parasit malaria dalam darahnya, seperti dimuat dalam Journal of the American Medical Association.
Sejak makam Tutankhamun ditemukan oleh Howard Carter di Lembah Raja pada 1922, para ilmuwan mengungkap berbagai spekulasi tentang penyebab kematiannya. Beberapa ilmuwan berpendapat raja yang masih berusia 19 tahun itu tewas karena jatuh dari kereta kudanya dan ada yang berpendapat bahwa dia sebenarnya dibunuh.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA," kata Dr Zahi Hawass. Namun ada pula yang mengatakan Tutankhamun menderita penyakit yang amat jarang yang menyerang keluarganya karena dia meninggal pada usia amat muda dan tidak meninggalkan ahli waris.
Malaria dan penyakit di kaki
Kini sejumlah spekulasi itu tampaknya akan berakhir setelah tim arkeologi Mesir yang dipimpin Dr Zahi Hawass menyelidiki mumi Tutankhamun dan 10 mumi anggota kerajaan lainnya selama dua tahun. Dua diantara mumi yang diteliti dengan menggunakan sidik jari genetis diperkirakan merupakan nenek dan ayahnya. Hasil penyelidikan mengukuhkan Raja Tutankhamun kemungkinan menderita penyakit turunan berupa penyakit tulang yang menyerang kaki yang disebut Kohler II.
Namun peneliti juga menemukan bekas-bekas parasit malaria di darahnya sehingga menyimpulkan malaria bersama dengan luka di kakinya yang tidak sembuh itu telah menyebabkan kematiannya.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA. Dan pada tahun 2005 saya menemukan bahwa ia mengalami luka di kaki kirinya dan luka itu disebabkan kecelakaan yang terjadi beberapa jam sebelum dia meninggal." kata Dr Zahi Hawass
"Jadi Raja Tut tewas karena malaria yang akut. Kami sekarang untuk pertama kalinya bisa mengatakan bahwa kami telah mengungkap misteri anak emas keluarga itu, Raja Tut."
Sejarah Penemuan Makam Firaun Tutankhamun
Howard Carter (1874 – 1939), adalah arkeolog asal London, Inggris, yang mendalami kebudayaan Mesir kuno. Tak ada arkelog yang begitu konsisten terhadap Mesir kecuali dia. Karena itu Howard Carter menjadi satu-satunya pakar kebudayaan Mesir Kuno yang paling ahli. Dalam perjalanan karir dan hidupnya, Howard Carter mendalami seni menggambar dan arkeologi. Semua hal yang dikerjakannya sejak usia 17 tahun sudah “berbau” Mesir. Lantas diusia 25 tahun ia sudah diberi kepercayaan untuk bekerja di wilayah Mesir untuk melakukan penggalian dan restorasi situs, termasuk pemeliharaan artefak Mesir Kuno. Sampai akhirnya ia terobsesi untuk menemukan salah satu makam firaun Mesir Kuno dari dinasti ke-18 yang dikenal sebagai Tutankhamun. Ternyata obsesinya ini menjadi “perburuan” tersulit dan terlama selama hidupnya
Titik pencarian makam Firaun Tutankhamun ini terkonsentrasi di sekitar Lembah Raja di wilayah Tepi Barat, dekat Luxor. Selama bertahun-tahun penggalian dan penelitian dilakukannya namun makam yang dicari tak kunjung ditemukan. Selama penggalian ia hanya menemukan pasir gurun dan jika sedikit beruntung ada menemukan semacam guci-guci yang mengarah pada masa pemerintahan Tutankhamen. Sepuluh tahun pertama penggalian, kemajuan terakhir yang ditemukan hanyalah potongan pakaian dan bongkahan batu yang bertuliskan nama Tutankhamun dan jejak yang mengarah pada masa pemerintahan firaun berusia 18 tahun itu.
Seluruh tim ekspedisi itu mulai frustasi sementara biaya yang dikeluarkan sudah banyak dan persediaan keuangan sudah sangat tipis. Namun di tengah rasa frustasi rekan-rekannya, Howard Carter tetap optimis bahwa perkiraannya tepat bahwa Firaun Tutankhamun pastilah dimakamkan di lembah itu. Ia yakin bahwa makam penguasa Thebes yang menyatukan Mesir kuno itu persis di lembah yang sedang mereka gali.
Untuk kelanjutan ekspedisi, ia menemui “sponsornya” Lord Carnarvon. Bangsawan yang menyukai barang kuno dan antik ini mengultimatum Howard Carter bahwa ia sudah tak bisa menyokong ekspedisi itu lebih lama. Namun H Carter meyakinkan Carnarvon bahwa ia hanya butuh satu kesempatan lagi. Pada awal November 1922, H Carter memulai penggalian terakhirnya. Penggalian dilakukan di satu titik yang belum pernah disentuh sebelumnya. Di lokasi ini, ia menemukan semacam komplek tempat tinggal para budak penggali makam dan beberapa artefak kuno lainnya.
Saat penggalian dilanjutkan, seorang mandornya bernama Ali melaporkan penemuan sebuah tangga batu yang menurun di sekitar kompleks itu. Penggalian dilanjutkan selama dua hari dan tangga batu itu jelas terlihat mengarah pada satu pintu tertutup. Lord Carnarvon pun ditelegram memberitahu bahwa pintu makam Tutankhamen sudah ditemukan. Setelah Carnarvon tiba di lokasi, dua hari kemudian pintu batu menuju makam berhasil dibuka. Didalamnya terdapat lorong dengan serakan bebatuan berhias hiroglif Mesir Kuno di dinding menuju pintu berikutnya.
Carter mencoba membuka pintu batu dengan memahat celahnya. Setelah menggeser beberapa bongkah batu, ia membuat sebuah lubang kecil. Dari celah itu ia memasukkan lilinnya untuk mengintip ke dalam ruangan yang gelap di balik pintu. Apa yang dilihatnya membuatnya diam takjub selama beberapa saat. Ia telah menemukan makam yang ia cari selama dua puluh tahun terakhir, yakni makam Firaun Tutankhamun . Howard Carter yang menemukan situs makam Firaun Tutankhamun ini menjadi berita besar yang mengehbohkan dalam sejarah arkelog masa itu. Penemuan ini dinobatkan sebagai temuan arkelogi paling menakjubkan di abad 20.
Temuan kompleks makam lengkap dengan artefak dan harta peninggalan firauan yang masih utuh, mummi, situs, dan semua yang berada di dalam makam itu masih tersegel dan belum pernah disentuh siapa pun setelah pemakamannya 3.300 tahun yang lalu. Saat pertama kali menemukan ruang makam bawah tanah itu, H Carter melihat bahwa ruangan itu dilapisi emas murni yang kuning berkilau. Di dalam ruangan itu terdapat 4 lubang kubur dengan masing-masing peti mati batu didalamnya.
Sebagai Tutankhamun memulai pemerintahannya pada usia 9 tahun dan merupakan raja mesir kuno termuda sepanjang sejarah mesir, tanggung jawab besar bagi pemerintahannya juga harus ditugaskan untuk penggantinya pada akhirnya, Ay. Meskipun demikian, Tutankhamun merupakan firaun yang paling terkenal dari Firaun-firaun yang menguasai mesir sebelumnya, dan hanya satu untuk memiliki julukan dalam budaya populer sebagai ("King Tut").
Penemuan makamnya di tahun 1922 oleh Howard Carter menerima liputan pers di seluruh dunia dan memicu kepentingan publik yang baru di Mesir Kuno.
Tutankhamun menikah dengan Ankhesenpaaten, putri Akhenaten yaitu saudara perempuannya sendiri. Ankhesenpaaten juga mengubah namanya dari akhiran 'ATEN' untuk mengakhiri 'Amun', menjadi Ankhesenamun. Dalam 3 tahun dari pemerintahan Tutankhamun (1331 SM), ketika ia masih seorang bocah sekitar 11 dan mungkin di bawah pengaruh dua penasehat yang lebih tua (terutama wazir Akhenaten's Ay), larangan pada jajaran lama dewa dan kuil-kuil mereka terangkat, hak istimewa tradisional dikembalikan ke imamat mereka, dan ibukota kerajaan dipindahkan kembali ke Thebes.
Firaun muda juga mengadopsi nama Tutankhamun, mengubahnya dari namanya lahir Tutankhaten. Karena usianya yang masih anak anak pada saat keputusan ini dibuat, umumnya berpikir bahwa kebanyakan jika tidak semua tanggung jawab bagi mereka jatuh pada wazirnya Ay dan mungkin penasehat lainnya. Tutankhamun meninggal pada usia 19 oleh cedera kepala. Banyak menduga bahwa dia dibunuh. Dia dimakamkan di Lembah Para Raja. Dua fetus mumi ditemukan dalam peti mati yang telah disegel oleh namanya. Ini diyakini telah anak-anaknya yang lahir prematur.
Penyebab Kematian Firaun Tutankhamun
Selama dua tahun, sejumlah ilmuwan di Mesir menyelidiki mumi dari raja yang berusia 19 tahun itu untuk mengkaji darah dan DNA. Mereka menemukan parasit malaria dalam darahnya, seperti dimuat dalam Journal of the American Medical Association.
Sejak makam Tutankhamun ditemukan oleh Howard Carter di Lembah Raja pada 1922, para ilmuwan mengungkap berbagai spekulasi tentang penyebab kematiannya. Beberapa ilmuwan berpendapat raja yang masih berusia 19 tahun itu tewas karena jatuh dari kereta kudanya dan ada yang berpendapat bahwa dia sebenarnya dibunuh.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA," kata Dr Zahi Hawass. Namun ada pula yang mengatakan Tutankhamun menderita penyakit yang amat jarang yang menyerang keluarganya karena dia meninggal pada usia amat muda dan tidak meninggalkan ahli waris.
Malaria dan penyakit di kaki
Kini sejumlah spekulasi itu tampaknya akan berakhir setelah tim arkeologi Mesir yang dipimpin Dr Zahi Hawass menyelidiki mumi Tutankhamun dan 10 mumi anggota kerajaan lainnya selama dua tahun. Dua diantara mumi yang diteliti dengan menggunakan sidik jari genetis diperkirakan merupakan nenek dan ayahnya. Hasil penyelidikan mengukuhkan Raja Tutankhamun kemungkinan menderita penyakit turunan berupa penyakit tulang yang menyerang kaki yang disebut Kohler II.
Namun peneliti juga menemukan bekas-bekas parasit malaria di darahnya sehingga menyimpulkan malaria bersama dengan luka di kakinya yang tidak sembuh itu telah menyebabkan kematiannya.
"Hal penting lain yang menyebabkan kematiannya adalah malaria yang akut yang ditemukan berdasarkan tes DNA. Dan pada tahun 2005 saya menemukan bahwa ia mengalami luka di kaki kirinya dan luka itu disebabkan kecelakaan yang terjadi beberapa jam sebelum dia meninggal." kata Dr Zahi Hawass
"Jadi Raja Tut tewas karena malaria yang akut. Kami sekarang untuk pertama kalinya bisa mengatakan bahwa kami telah mengungkap misteri anak emas keluarga itu, Raja Tut."
Sejarah Penemuan Makam Firaun Tutankhamun
Howard Carter (1874 – 1939), adalah arkeolog asal London, Inggris, yang mendalami kebudayaan Mesir kuno. Tak ada arkelog yang begitu konsisten terhadap Mesir kecuali dia. Karena itu Howard Carter menjadi satu-satunya pakar kebudayaan Mesir Kuno yang paling ahli. Dalam perjalanan karir dan hidupnya, Howard Carter mendalami seni menggambar dan arkeologi. Semua hal yang dikerjakannya sejak usia 17 tahun sudah “berbau” Mesir. Lantas diusia 25 tahun ia sudah diberi kepercayaan untuk bekerja di wilayah Mesir untuk melakukan penggalian dan restorasi situs, termasuk pemeliharaan artefak Mesir Kuno. Sampai akhirnya ia terobsesi untuk menemukan salah satu makam firaun Mesir Kuno dari dinasti ke-18 yang dikenal sebagai Tutankhamun. Ternyata obsesinya ini menjadi “perburuan” tersulit dan terlama selama hidupnya
Titik pencarian makam Firaun Tutankhamun ini terkonsentrasi di sekitar Lembah Raja di wilayah Tepi Barat, dekat Luxor. Selama bertahun-tahun penggalian dan penelitian dilakukannya namun makam yang dicari tak kunjung ditemukan. Selama penggalian ia hanya menemukan pasir gurun dan jika sedikit beruntung ada menemukan semacam guci-guci yang mengarah pada masa pemerintahan Tutankhamen. Sepuluh tahun pertama penggalian, kemajuan terakhir yang ditemukan hanyalah potongan pakaian dan bongkahan batu yang bertuliskan nama Tutankhamun dan jejak yang mengarah pada masa pemerintahan firaun berusia 18 tahun itu.
Seluruh tim ekspedisi itu mulai frustasi sementara biaya yang dikeluarkan sudah banyak dan persediaan keuangan sudah sangat tipis. Namun di tengah rasa frustasi rekan-rekannya, Howard Carter tetap optimis bahwa perkiraannya tepat bahwa Firaun Tutankhamun pastilah dimakamkan di lembah itu. Ia yakin bahwa makam penguasa Thebes yang menyatukan Mesir kuno itu persis di lembah yang sedang mereka gali.
Untuk kelanjutan ekspedisi, ia menemui “sponsornya” Lord Carnarvon. Bangsawan yang menyukai barang kuno dan antik ini mengultimatum Howard Carter bahwa ia sudah tak bisa menyokong ekspedisi itu lebih lama. Namun H Carter meyakinkan Carnarvon bahwa ia hanya butuh satu kesempatan lagi. Pada awal November 1922, H Carter memulai penggalian terakhirnya. Penggalian dilakukan di satu titik yang belum pernah disentuh sebelumnya. Di lokasi ini, ia menemukan semacam komplek tempat tinggal para budak penggali makam dan beberapa artefak kuno lainnya.
Saat penggalian dilanjutkan, seorang mandornya bernama Ali melaporkan penemuan sebuah tangga batu yang menurun di sekitar kompleks itu. Penggalian dilanjutkan selama dua hari dan tangga batu itu jelas terlihat mengarah pada satu pintu tertutup. Lord Carnarvon pun ditelegram memberitahu bahwa pintu makam Tutankhamen sudah ditemukan. Setelah Carnarvon tiba di lokasi, dua hari kemudian pintu batu menuju makam berhasil dibuka. Didalamnya terdapat lorong dengan serakan bebatuan berhias hiroglif Mesir Kuno di dinding menuju pintu berikutnya.
Carter mencoba membuka pintu batu dengan memahat celahnya. Setelah menggeser beberapa bongkah batu, ia membuat sebuah lubang kecil. Dari celah itu ia memasukkan lilinnya untuk mengintip ke dalam ruangan yang gelap di balik pintu. Apa yang dilihatnya membuatnya diam takjub selama beberapa saat. Ia telah menemukan makam yang ia cari selama dua puluh tahun terakhir, yakni makam Firaun Tutankhamun . Howard Carter yang menemukan situs makam Firaun Tutankhamun ini menjadi berita besar yang mengehbohkan dalam sejarah arkelog masa itu. Penemuan ini dinobatkan sebagai temuan arkelogi paling menakjubkan di abad 20.
Temuan kompleks makam lengkap dengan artefak dan harta peninggalan firauan yang masih utuh, mummi, situs, dan semua yang berada di dalam makam itu masih tersegel dan belum pernah disentuh siapa pun setelah pemakamannya 3.300 tahun yang lalu. Saat pertama kali menemukan ruang makam bawah tanah itu, H Carter melihat bahwa ruangan itu dilapisi emas murni yang kuning berkilau. Di dalam ruangan itu terdapat 4 lubang kubur dengan masing-masing peti mati batu didalamnya.
Ruangan itu tertata baik dengan beberapa pot bunga, singgasana bertahta permata, baju-baju kerajaan, beberapa set alat rumah tangga, pisau dan senjata, patung berbentuk aneh, dan beberapa peti harta. Didalam peti mati itu terdapat mummi yang disegel dengan nama Tutankhamun. Peti matinya terdiri dari tiga lapisan. Dan lapisan paling terakhir terbuat dari lempengan emas murni berukir. Mummi firaun itu dibalut kain kafan putih berlapis permata, bagian wajah ditutup topeng emas berhias permata, dan di bagian dadanya terdapat kalungan bunga yang warnanya masih “segar”.
Temuan makam firaun ini adalah yang terlengkap dalam sejarah. Satu-satunya situs (saat itu) yang belum dijarah dan terjamah manusia. Sampai akhirnya ekpedisi H Carter dan Carnarvon menemukan dan membuka segel firaun yang sudah terkubur ribuan tahun itu.
Misteri Kutukan Raja Firaun Tutankhamun
Makam Thutankhemen/Thutankhamun yang sangat terkenal itu, pertama kali dibuka pada tahun 1922, para jurnalis melaporkan ada prasasti di dekat pintu makam yang Raja Tutankhemen ini yang berbunyi demikian:
“Kematian akan segera mendatangi mereka yang menyentuh makam Pharaoh”
Keliatannya
memang konyol, namun peringatan ini nampaknya terbukti benar, ketika
semua arkeolog dan para pekerja yang menyentuh makam Tutankhemen
dilaporkan meninggal secara misterius dan mengerikandalam tempo yang
tidak terlalu lama setelah peristiwa pembongkaran makam itu terjadi.
Makam King Tutankhamun di Lembah Raja-raja Luxor, Mesir
Ada empat Raja-raja Amarna pada Dinasti ke-18 dan Tutankhamun yang ketiga. Karena Dinasti ke-19 tidak menyukai peraturan Dinasti ke-18, maka raja-raja Amarna dicoret dari daftar keluarga raja dan itu dilakukan didepan umum. Monumen raja Tutankhemen di hancurkan, dan lokasi makamnya dilupakan.Dan itu benar, keberadaan makam raja muda yang bernasib malang tersebut benar-benar terlupakan oleh Dinasti ke-20. Ketika kepala arsitek memulai memahat batu untuk membuat makam Ramses VI, ia tidak tahu bahwa ia telah membiarkan puing-puing berjatuhan di atas makam Raja Tutankhamun.
Dan semenjak itu, makam raja muda ini benar-benar dilupakan karena ia dulu juga bukan merupakan penguasa yang hebat, sama sekali tidak mengesankan. Namun hal ini justru membawa keuntungan pada 3.300 tahun kemudian, mengapa?Karena makamnya tersembunyi dan harta karunnya tetap tidak tersentuh. Dan ini menjadikan makan Raja muda Tutankhamun merupakan satu-satunya makam raja Mesir kuno yang di kuburkan di Lembah Raja-raja Luxor yang tidak diacak-acak selama berabad-abad oleh para perampok.
LEGENDA KUTUKAN SANG RAJA
Selama berabad-abad damar dan minyak yang digunakan untuk membuat mumi telah berubah menjadi lem yang merekatkan kain linen. Untuk melepaskan kalung itu, Carter melakukan tindakan radikal, yaitu dengan memotong-motong mumi. Ini sangat fatal. Dalam 14 hari, 2 dari orang-orang yang terlibat meninggal secara mendadak. Bahkan pada tahun 1929, 13 orang meninggal karena satu sebab…. Kutukan
Lord Carvarnon meninggal pada tanggal 6 April 1923 karena pneumonia, komplikasi akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi. Kemudian para jurnalis menemukan prasasti di dekat pintu makam tentang peringatan mengenai kematian tadi. Mereka kemudian mengatakan bahwa Kutukan Fir’aun Tutankhemen-lah yang membunuh Lord Carvarnon . Menyusul kemudian, Lady Carnarvon, yang menyusul suaminya ke alam baka dengan sebab kematian yang tak jelas. Di tahun yang sama, seorang meninggal secara mendadak setelah mengunjungi makam ini dan dianggap merupakan ulah kutukan juga. Ia adalah Pecky Callender, yang membantu Carter memasuki makam. Kematian misterius juga dialami oleh salah seorang pengusaha kaya yang berkunjung ke makam Tutankhemen, George Jay Gould. Untuk tour mahalnya ini, Gould harus membayar mahal. Malam hari setelah mengunjungi makam, ia terkena demam, dan esoknya ia meninggal dunia.
Harta karun Raja muda ini dipamerkan di banyak museum di seantero dunia. Ketika Arthur C Mace dari Metropolitan Museum of Art di New York, dan George Benedite dari Museum Louvre, Paris, ikut-ikutan meninggal dunia secara misterius setelah memamerkan harta karun tersebut di Museum mereka!!Kembali, Kutukan Tutankhemen yang disalahkan atas meninggalnya dua orang tersebut. Kutukan itu kembali beraksi dan menjadi dipermasalahkan atas kematian orang-orang yang sedikit sekali terlibat dengan ekspedisi ini. Contohnya sekertaris pribadi Howard Carter yang bernama, Robert Bathnell ikut-ikutan meninggal dunia secara misterius.
Tiga bulan kemudian, ayah Bathell, Lord Westbury melompat dari lantai 7 dan tewas. Ia meninggalkan pesan,meyalahkan kutukan Tutankhemen atas kematian anaknya. Tidak hanya berakhir disitu, saat dalam perjalan ke makam, kereta jenazah Lord Westbury menabrak seorang anak 8 tahun. Anak itu tewas seketika, begitu juga dengan salah seorang pegawai British Museum dalam bidang Egyptology. Selama tiga dekade kutukan itu tak menyerang hingga terakhir kali tempat peristirahatan Tutankhemen diganggu. Hingga saat ini, terhitung kurang lebih 25 orang yang telah meninggal dunia dengan disangkut pautkan dengan kutukan Tutankhamun. Yang terakhir kalinya menimpa seorang wisatawan Sheryl Munson di tahun 1995 silam.
Banyak ilmuwan mulai menelaah kutukan fir’aun dari sudut pandang ilmiah. James Randi, pemain sulap terkenal, dalam bukunya Encyclopedia of Claims, Fraunds and Hoaxes of the Occult and Supranatural, menuliskan nama-nama semua orang Eropa yang hadir ketika makam Tutankhamun dibuka dan kapan mereka meninggal dunia.Pernah mendengar yang namanya tabel aktuaria? . Tabel ini memberi nilai harapan hidup kita, didasarkan pada dimana tempat tinggal kita, apakah merokok atau tidak,dll. Randi memeriksa tabel aktuari yang relevan untuk semua orang yang dihubungkan dengan makam Raja Tutankhemen, dan siapa yang meninggal berikutnya.
Ternyata, orang-orang yang hadir dalam pembukaan makam, hidup satu tahun lebih lama dibandingkan ramalan tabel aktuaria. Howard Carter meninggal pada usia wajar, yaitu 66 tahun. Dr. Douglas Derry, yang membedah mumi, meninggal pada usia lebih dari 80 tahun. Dan Alfred Lucas, ahli kimia yang menganalisis jaringan tubuh mumi, meninggal pada usia 79 tahun. Penelitian lain menunjukkan tidak ada pengaruh nyata pada harapan hidup orang-orang yang terlibat pada penggalian tersebut. Para korban mungkin tidak meyadari bahwa di dinding-dinding makam yang penuh dengan ornamen-ornamen indah itu ternyata tersembunyi ribuan bahkan lebih pembunuh mematikan yang telah berumur 3000 tahun lamanya!
Dinding-dinding itu diselimuti oleh jamur cokelat kecil. Bakteri mungkin timbul dari plester atau cat dan hidup dari kelembaban plester setelah makam ditutup.Dan, pembunuh sebenarnya adalah bakteri mematikan yang bernama aspergillus niger. Dalam makam yang hangat, bakteri yang menyerang sistim pernapasan ini berkembang. Ia satu-satunya makhluk yang dapat bertahan hidup selama 3000 tahun di makam itu. Saat Shryl Munson , korban terakhir yang ikut meninggal setelah berkunjung ke makam tiba dengan ketahanan tubuh yang rapuh, maka ia adalah rumah utama bagi jamur itu.
Spora itu terhisap dan menyerang sel yang lemah, menghancurkannya selagi menyebar. Sheryl Munson kekurangan oksigen, 10 hari setelah masuk rumah sakit, fungsi paru-parunya berhenti. Tim dokter berhasil menemukan jamur aspergilllus niger pada saat melakukan biopsi paru-paru Sheryl Munson dan jamur mematikan ini ditemukan lebih banyak lagi di dalam makam Tutankhamun, terutama di dinding makam.Sheryl ternyata telah melakukan suatu hal yang sangat fatal bagi hidupnya pada saat mengunjungi makam Tutankhemen. Ia menyentuh dinding makam dan mengusap-usapkan jemari tangannya ke beberapa lukisan cat, dimana disana telah menunggu bakteri yang sangat mematikan untuk bermigrasi ke dalam tubuhnya.
Begitu juga dengan orang-orang yang terlibat dalam pembongkaran makam. Bekerja dengan mumi bisa fatal, baik bagi peneliti dan muminya. Tindakan gegabah Howard Carter yang memotong-motong tubuh mumi berakibat sangat fatal bagi mereka yang terlibat. Karena peneliti bisa menghisap spora dari debu mumi.Sebaliknya, peneliti bisa memberikan bakteri atau kelembaban pada permukaan mumi yang bisa mengakibatkan pembusukan.
Walaupun sudah mati selama ribuan tahun, mumi hidup bersama bakteri. Beberapa tak berbahaya, namun beberapa lagi sangat mematikan. Tidak memakai pelindung saat bekerja dengan mumi, akan sangat rentan terinfeksi oleh spora jamur. Dan itulah yang terjadi pada Carter dan orang-orang disekelilingnya. Otopsi gegabah terhadap mumi Tutankhamun ternyata melepas banyak pembunuh mengerikan yang kasat mata. Parahnya, pada saat otopsi itu berlangsung, Carter dan rekan-rekannya tidak memakai pelindung apapun, mereka hanya memakai pakaian sehari-hari. Jadi mungkin terjadi persilangan kerusakan antara para peneliti dan mumi. Namun banyak orang yang beruntung seperti Carter yang tidak terinfeksi bakteri ini.
"Tak pernah sekali pun saya berusaha untuk dikenang dunia, hidupku
ini kubaktikan pada peristiwa-peristiwa di sekitar, bagi generasi dan
jamanku, semata-mata agar diriku terjalin dengan sesuatu yang penting
bagi sesamaku". [ english ]
Itulah kata-kata Abraham Lincoln saat ia berusia 32 tahun. Kekecewaan yang datang beruntun membawanya ke suatu titik dimana ia ingin mengakhiri hidupnya. Lincoln menulis kata-kata di atas saat ia memutuskan untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Di kemudian hari, ia menjadi salah satu Presiden Amerika yang paling dikenal dan dicintai masyarakat. Namanya terkenal ke seluruh dunia sebagai seorang yang mengakhiri Perbudakan di Amerika.
Lincoln lahir di Kentucky, AS, di mana ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Ia telah kehilangan ibunya sejak usia dini, kemudian ayahnya menikah lagi. Namun Lincoln dan saudara perempuannya sangat mencintai ibu tirinya itu.
Lincoln cilik tumbuh menjadi pemuda jangkung dan tegap. Pakaiannya selalu tak pernah tampak pas. Lengan bajunya selalu terasa pendek dan celananya selalu menggantung diatas mata kaki. Bila diamati, sepertinya ia tak pantas menjadi orang besar di kemudian hari, yang ternyata terwujud.
Pertama kali Lincoln menyaksikan Perbudakan, adalah ketika ia menyewa kapal angkut untuk membawa muatan menuju New Orleans di tahun 1828. Kemudian, ketika ia mengunjungi kota itu untuk ke dua kalinya, ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia harus menghapus praktik perbudakan ini.
Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti pada umumnya, namun ia giat belajar membaca dan menulis sampai berhasil menjadi seorang pengacara. Meskipun kadang-kadang dia dianggap sebagai seorang ‘homo’ oleh para tetangga karena tingkah dan cara berpakaiannya, namun ia cukup supel kepada warga sekitar. Ini semata-mata karena ia memiliki rasa humor yang menonjol dan selalu membuat orang lain gembira. Cinta pertamanya jatuh pada seorang wanita bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik losmen di mana ia tinggal. Ayah Anne-lah yang menyarankan agar Lincoln terjun ke dunia politik.
Di awal karir, Lincoln terpilih menjadi anggota DPRD untuk wilayah Illinois pada tahun 1834. Kemudian terpilih kembali pada tahun 1838 dan tahun 1840. Ketika itu, ia bertemu seorang bernama Stephen Douglas, yang kemudian menjadi saingan baik dalam soal cinta maupun urusan politik. Mary Todd, perempuan yang mereka perebutkan, berasal dari Kentucky, lebih memilih Lincoln sebagai suami, namun pernikahn mereka tidak bahagia. Pada tahun 1842, setelah setahun pernikahan mereka, Lincoln membuka biro hukum dengan seorang teman bernama William H. Herndon. Persahabatan kedua orang ini ternyata terus bertahan hingga akhir hayat Lincoln. Di kemudian hari, Herndon-lah yang menulis biografi Abraham Lincoln.
Pada tahun 1846, Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres. Namun keanggotaannya tidak diperpanjang karena ia mengusulkan undang-undang untuk meng-akhiri perbudakan di distrik Columbia. Karena kecewa, ia kembali mengaktifkan biro hukumnya. Ia menghentikan kegiatan politiknya untuk beberapa waktu, namun kemudian ia lebih dikenal oleh masyarakat sebagai pengacara yang jujur.
Nyatanya, Lincoln tak bisa berhenti terlalu lama dari dunia politik. Pada tahun 1854, isu perbudakan membuatnya terjun kembali ke dunia politik. Taampaknya ia harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah Selatan Amerika yang mendukung perbudakan, sementara wilayah Utara menentangnya. Lincoln tak menyangka bahwa setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakan ketika separuh saudara sebangsanya menentang. Ia berfikir, tak mungkin bangsanya terdiri dari separuh budak separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Lincoln terpukul pada putaran pertama melawan Douglas, dalam memperebutkan kursi Senat AS.
Meski kali ini ia kalah, pada bulan Mei 1860, Lincoln terpilih sebagai calon presiden dari Partai Republik. Sementara itu, Partai Demokrat menyerangnya habis-habisan, dan mereka menyebutnya sebagai 'pengacara kacangan', 'tak becus berbahasa Inggris' dan sebagainya. Namun akhirnya, ia ternyata terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Empat hari setelah ia menjadi Presiden, negara bagian Selatan itu keluar dari Federasi Amerika Serikat. Negara-negara Selatan itu kemudian membentuk sebuah Konfederasi sendiri. Lincoln merasa sedih karenanya, dan berusaha mengupayakan diakhirinya pemisahan tersebut. Tetapi, konflik antara Utara dan Selatan itu malah semakin memuncak dan menjadi Perang Sipil. Lincoln terus berusaha menghentikan konflik tersebut sekuat tenaga meskipun tak berhasil.
Untuk memahami latar belakang politik terjadinya Perang Sipil Amerika, perlu dijelaskan bagaimana asal mula Amerika terbentuk. Pada abad ke 17, para pendatang dari Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda dan Jerman dating ke Amerika Utara, yang mereka anggap sebagai negeri tak berpenghuni yang baru mereka temukan. Mereka datang demi mencari kemakmuran, mendapatkan kebebasan beragama, serta untuk memperluas kekuasaan negeri asal mereka dan membangun imperium baru. Kerajaan Inggris kemudian menerapkan Undang-Undangnya di situ, sehingga negeri yang baru itu mereka sebut sebagai New England. Seusai perang kemerdekaan Amerika, wilayah-wilayah bebas itu kemudian membentuk federasi yang kemudian mereka sebut Amerika Serikat. Masing-masing Federasi baru ini sepakat untuk tetap mengurusi pemerintahannya sendiri-sendiri, meskipun mereka juga harus mengurusi kepentingan bersama. Karena, hal-hal seperti Pertahanan tetap menjadi urusan bersama.
Itulah kata-kata Abraham Lincoln saat ia berusia 32 tahun. Kekecewaan yang datang beruntun membawanya ke suatu titik dimana ia ingin mengakhiri hidupnya. Lincoln menulis kata-kata di atas saat ia memutuskan untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Di kemudian hari, ia menjadi salah satu Presiden Amerika yang paling dikenal dan dicintai masyarakat. Namanya terkenal ke seluruh dunia sebagai seorang yang mengakhiri Perbudakan di Amerika.
Lincoln lahir di Kentucky, AS, di mana ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Ia telah kehilangan ibunya sejak usia dini, kemudian ayahnya menikah lagi. Namun Lincoln dan saudara perempuannya sangat mencintai ibu tirinya itu.
Lincoln cilik tumbuh menjadi pemuda jangkung dan tegap. Pakaiannya selalu tak pernah tampak pas. Lengan bajunya selalu terasa pendek dan celananya selalu menggantung diatas mata kaki. Bila diamati, sepertinya ia tak pantas menjadi orang besar di kemudian hari, yang ternyata terwujud.
Pertama kali Lincoln menyaksikan Perbudakan, adalah ketika ia menyewa kapal angkut untuk membawa muatan menuju New Orleans di tahun 1828. Kemudian, ketika ia mengunjungi kota itu untuk ke dua kalinya, ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia harus menghapus praktik perbudakan ini.
Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti pada umumnya, namun ia giat belajar membaca dan menulis sampai berhasil menjadi seorang pengacara. Meskipun kadang-kadang dia dianggap sebagai seorang ‘homo’ oleh para tetangga karena tingkah dan cara berpakaiannya, namun ia cukup supel kepada warga sekitar. Ini semata-mata karena ia memiliki rasa humor yang menonjol dan selalu membuat orang lain gembira. Cinta pertamanya jatuh pada seorang wanita bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik losmen di mana ia tinggal. Ayah Anne-lah yang menyarankan agar Lincoln terjun ke dunia politik.
Di awal karir, Lincoln terpilih menjadi anggota DPRD untuk wilayah Illinois pada tahun 1834. Kemudian terpilih kembali pada tahun 1838 dan tahun 1840. Ketika itu, ia bertemu seorang bernama Stephen Douglas, yang kemudian menjadi saingan baik dalam soal cinta maupun urusan politik. Mary Todd, perempuan yang mereka perebutkan, berasal dari Kentucky, lebih memilih Lincoln sebagai suami, namun pernikahn mereka tidak bahagia. Pada tahun 1842, setelah setahun pernikahan mereka, Lincoln membuka biro hukum dengan seorang teman bernama William H. Herndon. Persahabatan kedua orang ini ternyata terus bertahan hingga akhir hayat Lincoln. Di kemudian hari, Herndon-lah yang menulis biografi Abraham Lincoln.
Pada tahun 1846, Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres. Namun keanggotaannya tidak diperpanjang karena ia mengusulkan undang-undang untuk meng-akhiri perbudakan di distrik Columbia. Karena kecewa, ia kembali mengaktifkan biro hukumnya. Ia menghentikan kegiatan politiknya untuk beberapa waktu, namun kemudian ia lebih dikenal oleh masyarakat sebagai pengacara yang jujur.
Nyatanya, Lincoln tak bisa berhenti terlalu lama dari dunia politik. Pada tahun 1854, isu perbudakan membuatnya terjun kembali ke dunia politik. Taampaknya ia harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah Selatan Amerika yang mendukung perbudakan, sementara wilayah Utara menentangnya. Lincoln tak menyangka bahwa setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakan ketika separuh saudara sebangsanya menentang. Ia berfikir, tak mungkin bangsanya terdiri dari separuh budak separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Lincoln terpukul pada putaran pertama melawan Douglas, dalam memperebutkan kursi Senat AS.
Meski kali ini ia kalah, pada bulan Mei 1860, Lincoln terpilih sebagai calon presiden dari Partai Republik. Sementara itu, Partai Demokrat menyerangnya habis-habisan, dan mereka menyebutnya sebagai 'pengacara kacangan', 'tak becus berbahasa Inggris' dan sebagainya. Namun akhirnya, ia ternyata terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Empat hari setelah ia menjadi Presiden, negara bagian Selatan itu keluar dari Federasi Amerika Serikat. Negara-negara Selatan itu kemudian membentuk sebuah Konfederasi sendiri. Lincoln merasa sedih karenanya, dan berusaha mengupayakan diakhirinya pemisahan tersebut. Tetapi, konflik antara Utara dan Selatan itu malah semakin memuncak dan menjadi Perang Sipil. Lincoln terus berusaha menghentikan konflik tersebut sekuat tenaga meskipun tak berhasil.
Untuk memahami latar belakang politik terjadinya Perang Sipil Amerika, perlu dijelaskan bagaimana asal mula Amerika terbentuk. Pada abad ke 17, para pendatang dari Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda dan Jerman dating ke Amerika Utara, yang mereka anggap sebagai negeri tak berpenghuni yang baru mereka temukan. Mereka datang demi mencari kemakmuran, mendapatkan kebebasan beragama, serta untuk memperluas kekuasaan negeri asal mereka dan membangun imperium baru. Kerajaan Inggris kemudian menerapkan Undang-Undangnya di situ, sehingga negeri yang baru itu mereka sebut sebagai New England. Seusai perang kemerdekaan Amerika, wilayah-wilayah bebas itu kemudian membentuk federasi yang kemudian mereka sebut Amerika Serikat. Masing-masing Federasi baru ini sepakat untuk tetap mengurusi pemerintahannya sendiri-sendiri, meskipun mereka juga harus mengurusi kepentingan bersama. Karena, hal-hal seperti Pertahanan tetap menjadi urusan bersama.
Bagian selatan Amerika yang bergabung dalam federasi, mengembangkan pertaniannya yang bergantung pada tenaga perbudakan. Bagian utara lebih banyak bergantung pada perdagangan dan industri, meskipun tetap menganggap penting pertanian. Karena itu tak ada perbudakan di utara. Sementara, soal perbudakan menjadi isu panas bagi wilayah yang baru bergabung ke dalam Perserikatan, sedangkan rakyat di negara-negara bagian ini belum betul-betul siap dengan soal perbudakan itu. Sementara undang-undang Amerika menyatakan semua manusia sama-sama berhak atas 'kehidupan dan kebebasan untuk memperoleh kebahagiaan', namun juga melindungi hak milik pribadi. Budak adalah milik pribadi. Pendapat bahwa budak merupakan milik pribadi sangat bertentangan dengan pendapat lain bahwa para budak adalah menusia yang juga memiliki hak atas kemerdekaannya. Inilah yang menjadi dasar persoalan bagi orang-orang di seluruh wilayah AS itu.
Sebenarnya banyak segi yang bisa dilihat dari isu ini. Pertama, apakah memperbudak manusia juga adalah sebuah hak? Saat ini, perbudakan sudah tidak dibenarkan di banyak negeri lain di seluruh dunia. Semua orang setuju bahwa jelas tidak dibenarkan mengekang kebebasan orang lain. Namun orang-orang Selatan telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli budak-budak. Kehidupan social, ekonomi, dan politik mereka berjalan di atas dasar kepemilikan budak-budak. Jadi, sesungguhnya tak sulit memahami betapa pentingnya praktik perbudakan bagi mereka.
Ada pula sisi politisnya dalam problem kepemilikan budak bagi negeri-negeri Selatan. Bagaimana menjalankan sebuah 'Union States' bila beberapa wilayah terdiri dari 'orang-bebas' sementara lainnya adalah 'budak'? Meski, memang ini yang diinginkan pesaing Lincoln, Douglas. Jelas negeri-negeri Selatan khawatir bila semakin banyak wilayah Federasi yang 'jadi-bebas', maka perbudakan akan jadi benar-benar dihapuskan. Mereka pikir bila ini terjadi, mereka akan bangkrut, baik secara sosial maupun politik. Jalan satu-satunya mungkin harus membentuk dua federal yang terpisah. Tetapi ini pun ternyata tak mungkin.
Segera setelah Lincoln terpilih sebagai Presiden, wilayah Selatan mundur dari federasi. Pada 12 April 1861, wilayah Selatan menyerang wilayah Utara di kota Fort Sunter. Perang Sipil atau 'Perang antara negara-negara bagian federasi' telah dimulai.
Ada perbedaan-perbedaan yang besar antara Utara dan Selatan. Di wilayah Utara lebih banyak populasi kulit putihnya. Mereka lebih maju dalam bidang produksi barang sementara Selatan lebih baik dalam pertanian. Dalam banyak hal, Utara melebihi Selatan, meski militer wilayah Selatan amat terampil, nyatanya perang lebih banyak terjadi di Selatan. Meski mereka lebih baik dalam hal bertempur. Peperangan tidak mudah mereka menangkan. Seperti kita ketahui, setelah beberapa penyerangan, wilayah Utara memenangkan peperangan. Ketika perang berlangsung, Lincoln, tetap mendesak diadakannya pemilihan lagi di akhir masa ia menjabat sebagai Presiden, dan ternyata ia terpilih kembali untuk periode berikutnya.
Pada bulan November 1863, dalam pertempuran Gettysburg, Lincoln menyampaikan pidato, yang dikenang sepanjang sejarah. Ia mengatakan “…lahir sebuah bangsa baru, yang didirikan berdasarkan kebebasan yang menjunjung tinggi pengakuan bahwa semua manusia diciptakan sederajat.” Kata-kata Lincoln di Gettysburg ini memberi dua prinsip kebebasan dan kesamaan – yang menjadi dasar didirikannya negara Amerika.
Lincoln meninggal dengan cara yang tak disangka-sangka. Saat sedang menyaksikan teater bersama istrinya, ia ditembak oleh seorang bernama John Wilkes Booth. Kematian menjemputnya tatkala perdamaian telah sampai bagi Amerika. Mungkin itu merupakan puncak peristiwa yang harus terjadi sebagai tumbal berakhirnya perbudakan di Amerika. Setelah kematiannya, Lincoln dikenal sebagai orang besar, dan cita-cita yang telah ditegakkannya terus dipertahankan oleh seluruh warga Amerika.
0 comments:
Post a Comment